Prawarakepri.com, Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada Kamis pagi, 8 Mei 2025. Berdasarkan data perdagangan pasar spot, mata uang Garuda turun sebesar 10 poin atau sekitar 0,06 persen, sehingga berada di posisi Rp16.546 per dolar AS.
Pelemahan ini terjadi setelah bank sentral Amerika, The Federal Reserve (The Fed), memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 4,25–4,50 persen. Keputusan ini mencerminkan sikap hati-hati The Fed dalam menghadapi tekanan inflasi dan ketidakpastian pasar global, yang pada akhirnya memperkuat posisi dolar AS di pasar internasional.

Selain pengaruh eksternal, faktor domestik seperti kondisi ekonomi Indonesia dan dinamika politik dalam negeri juga turut memengaruhi nilai tukar rupiah. Meski demikian, sebagian analis menilai tekanan terhadap rupiah masih dalam batas wajar dan belum menunjukkan potensi gejolak serius dalam waktu dekat.
Bank Indonesia (BI) diharapkan tetap melakukan intervensi stabilisasi di pasar valuta asing jika diperlukan, guna menjaga kestabilan moneter dan mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Untuk memantau perkembangan nilai tukar dan kondisi pasar selanjutnya, para pelaku usaha dan investor disarankan terus mengikuti informasi dari sumber-sumber resmi, seperti BI dan Kementerian Keuangan.