Apple Bangun Pabrik AirTag di Batam, Produksi Dijadwalkan Mulai Akhir 2025

Avatar photo
Apple AirTag(slashgear.com)

Prawarakepri.com, Batam – Raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Apple Inc., melalui mitranya Luxshare-ICT, resmi memulai pembangunan fasilitas manufaktur baru di Batam, Kepulauan Riau. Pabrik ini dirancang khusus untuk memproduksi perangkat pelacak digital AirTag, dan dijadwalkan mulai beroperasi pada Desember 2025.

Pembangunan ini menjadi sinyal kuat dari Apple dalam memperluas rantai pasok globalnya di luar Tiongkok, sekaligus memantapkan posisi Indonesia sebagai salah satu pusat manufaktur strategis di kawasan Asia Tenggara. Lokasi Batam yang dekat dengan Singapura dinilai strategis untuk logistik dan distribusi internasional.

Pabrik yang dibangun di atas lahan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) tersebut akan dikelola oleh Luxshare Precision Industry, perusahaan teknologi asal Tiongkok yang telah menjadi mitra produksi utama Apple dalam beberapa tahun terakhir.

BACA JUGA:  ASCOTT INDONESIA MERIAHKAN JAKARTA DENGAN ASR FESTIVAL 2025: LIVE THE JOURNEY, TARIK RIBUAN PENGUNJUNG DAN DORONG PERJALANAN BERKELANJUTAN

Menurut sumber dari Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), pembangunan fasilitas tahap awal diproyeksikan menyerap ratusan tenaga kerja lokal dan akan berkembang menjadi ribuan seiring bertambahnya kapasitas produksi.

“Investasi ini diharapkan tidak hanya membawa dampak ekonomi langsung, tapi juga menjadi momentum peningkatan kualitas SDM lokal melalui transfer teknologi,” ujar seorang pejabat BP Batam.

AirTag, produk Apple yang berfungsi sebagai pelacak barang melalui jaringan Find My, menjadi salah satu produk dengan permintaan tinggi secara global. Produksi lokal AirTag di Batam akan memangkas biaya logistik dan waktu pengiriman ke pasar Asia dan Australia.

BACA JUGA:  Dukung Asta Cita Presiden, Polsek Bulang Aktif Kembangkan Lahan Produktif

Langkah ekspansi Apple ini juga memperkuat kehadiran industri teknologi tinggi di Batam yang selama ini dikenal sebagai pusat manufaktur elektronik, sekaligus mendukung target pemerintah pusat dalam mendorong investasi teknologi dan industri 4.0.

Pemerintah melalui Kementerian Investasi/BKPM menyambut baik rencana ini dan berkomitmen untuk memastikan kelancaran proses perizinan serta dukungan infrastruktur.iongkok mencerminkan tren global perusahaan teknologi dalam mendiversifikasi rantai pasok mereka akibat ketegangan geopolitik dan kebutuhan efisiensi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *