Eko Wahyu: Jangan Biarkan Demokrasi Diseret ke Jurang Transaksi!

Avatar photo
Abdul Halim Iskandar (Kanan) Eko Wahyu (Kiri)

Oleh: Eko Wahyu, S.M. – Ketua DKW Garda Bangsa Provinsi Kepulauan Riau

Video pendek yang tengah beredar di akun resmi @dpp_pkb di TikTok bukanlah sekadar konten digital biasa. Di dalamnya terkandung suara nurani, suara yang selama ini mungkin tertimbun di balik hiruk-pikuk politik formal dan elite. Sebagai Ketua DKW Garda Bangsa Kepulauan Riau, saya merasa terpanggil untuk bersuara.

Apa yang disampaikan dalam video itu adalah refleksi dari keresahan generasi muda terhadap arah demokrasi hari ini. Demokrasi kita tak boleh dipinggirkan oleh permainan elite, apalagi bila menjauh dari cita-cita keadilan sosial dan keberpihakan pada rakyat kecil. Garda Bangsa sebagai badan otonom pemuda PKB, memiliki tanggung jawab moral untuk menyuarakan yang benar meski kadang tak populer.

BACA JUGA:  IRJEN POL ASEP SAFRUDIN KAPOLDA KEPRI TERIMA SILATURAHMI DIREKTUR INTELIJEN DAN DIRWASDAKIM KEMIMPAS RI: PERKUAT SINERGI JAGA KEAMANAN KEPRI

Kita tak bisa diam melihat ketika politik hanya jadi alat transaksi kekuasaan. Ketika demokrasi dijalankan hanya demi kursi, jabatan, atau kekuasaan semata, maka sejatinya kita sedang mengkhianati mandat rakyat. Video ini, dengan visual yang kuat dan narasi tajam, menegaskan bahwa sudah saatnya anak muda bangkit—bukan sekadar sebagai penonton, tetapi sebagai aktor perubahan.

Di Kepulauan Riau, kami merasakan langsung bagaimana kesenjangan sosial masih menganga. Bagaimana masyarakat pesisir, petani, nelayan, hingga buruh masih sering terpinggirkan dalam kebijakan. Maka, kami di Garda Bangsa Kepri percaya: politik harus kembali ke jalan perjuangan. Bukan pencitraan.

BACA JUGA:  Jenazah Hafiz Randa, Korban Pembunuhan di Batam, Dipulangkan ke Kampung Halaman di Kampar Riau

Video tersebut adalah panggilan. Panggilan untuk mengembalikan politik ke relnya: memperjuangkan kemaslahatan rakyat, menguatkan partisipasi pemuda, serta menciptakan ruang bagi keadilan dan keberpihakan. Inilah esensi dari politik rahmatan lil ‘alamin yang diperjuangkan oleh Gus Dur dan diwarisi PKB hari ini.

Kami, para pemuda Garda Bangsa, tidak akan diam. Kami akan terus menyuarakan kebenaran, mendampingi masyarakat, dan mendorong hadirnya kebijakan yang membela kepentingan orang banyak. Saatnya politik kembali membumi. Saatnya pemuda mengambil peran, bukan hanya lewat suara di kotak suara, tetapi lewat gerakan nyata.

BACA JUGA:  Suigwan Bersama Civitas Akademika Magister Manejemen Universitas Ibnu Sina Laksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat

source : https://vt.tiktok.com/ZSkDacUcW/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *