Kapolsek Bulang Iptu Adyanto Sofyan SH.MH, Foto Bersama Siswa/Siswi dan Guru SMAN 11 Bulang
PRAWARAKEPRI.COM BATAM, — Dalam rangka menciptakan lingkungan sekolah yang aman, tertib, dan disiplin, Kapolsek Bulang, Iptu Adyanto Syofyan, S.H., M.H memberikan pembekalan di kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa-siswi baru Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 11 Bulang, Kamis (25/7/2025).
Iptu Adyanto mengatakan, MPLS juga dikenal dengan Masa Orientasi Siswa (MOS) merupakan sebuah kegiatan yang umum dilaksanakan di sekolah setiap awal tahun ajaran guna menyambut kedatangan para peserta didik baru.
Lanjut katanya, MPLS juga merupakan sarana perkenalan siswa terhadap lingkungan baru di sekolah. Seperti halnya dengan yang dilaksanakan di SMAN 11 Kecamatan Bulang Kota Batam
Dalam kesempatan tersebut juga, Iptu Adyanto memberikan beberapa materi antara lain tentang himbauan kenakalan remaja, penyalahgunaan obat-obatan terlarang atau bahaya Narkotika, Cegah Bulying dan nilai -nilai Pancasila
Menurutnya, salah satu faktor terbesar dari penyebab kenakalan remaja dikarenakan dari faktor lingkungan dimana para remaja ikut ikutan melalui pergaulan. Sebab pada usia tersebut merupakan usia labil, sehingga mudah terpengaruh.
Iptu Adyanto menghimbau tentang dampak Bullying.
Lebih lanjut dijelaskan Iptu Adyanto, dampak dari bullying, pertama rendahnya rasa Percaya diri, kedua munculnya rasa marah, sedih, tidak berdaya, frustasi, kesepian dan terisolasi dari lingkungannya.
“Ketiga, perundungan bisa membuat depres dan keempat, Korban perundungan Sulit untuk, percaya kepada orang lain,” ungkapnya.
“Cara mencegah bullying, pertama membangun Konsep diri yang baik, kedua, dukung minat dan bakat anak. Ketiga, ajarkan anak mengatakan tidak, keempat, selalu beri dukungan penuh kepada anak dan kelima, membangun rasa empati kepada anak,” tambahnya.
Iptu Adyanto juga memberikan himbauan kepada para guru dan siswa/siswi bahwa Kepolisian Sedang melaksanakan operasi Patuh Seligi 2025 dari Tanggal 14 Juli Sampai 27 Juli 2025.
“Target operasi ini, pengemudi ranmor yang menggunakan Ponsel, pengemudi ranmor yang masih dibawah umur, pengendara motor yang lebih dari 1 penumpang, pengendara motor yang tidak menggunakan helm Helm SNI, pengemudi ranmor yang tidak menggunakan Safety belt, pengemudi ranmor dalam pengaruh alkohol, pengemudi ranmor yang melawan arus dan terakhir, pengemudi ranmor yang melebihi kecepatan,” tegas Iptu Adyanto.
“Dengan turun tangan Polri dalam kegiatan MPLS ini setidaknya Polri mempunyai andil dalam membangun perilaku bangsa sejak usia dini sehingga bangsa Indonesia akan menjadi warga dunia yang beradab dan berdaulat serta disegani oleh bangsa lain,” pungkas Iptu Adyanto. (Adi)
