Batam, Forum ‘Warga Tengok Batam’ menggelar diskusi publik perdana dengan mengangkat isu kekinian tentang PSN Rempang Eco City. Kegiatan tersebut di gelar pada Sabtu 18 Januari 2025, dan dihadiri oleh belasan peserta dari berbagai elemen. Diantaranya dari Mahasiswa dan Aktivis Lingkungan hidup. Diskusi ‘Warga Tengok Batam’ (WTB) di gelar perdana di gedung Warkop Tanda Baca Jl. Tiban Koperasi sebagai bentuk semangat kaum muda untuk menyoroti peristiwa proyek Renpang Eco City yang tak kunjung kondusif antara pihak perusahaan, BP Batam dan masyarakat.
“Jika pembangunan itu membawa dampak yang mulia. Kenapa masyarakat harus merasa takut”, ucap Uba Ingan Sigalingging mantan DPRD Prov. Kepulauan Riau.
“Dialog publik seperti inilah yang diharapkan mampu memberikan solusi atas peristiwa yang terjadi di Rempang saat ini. Legislatif juga selama ini tidak membuka ruang untuk melakukan diskusi publik agar menjadi pencerahan bagi masyarakat luas” tegasnya.
Forum diskusi yang mengangkat tema ‘Proyek Rempang Eco City: Sisi Humanisme yang Hilang’ membedah isu dari prespektif Humanisme dan sosiologi budaya. Peran pemerintah harus melindungi hak dasar warga negaranya dan menjamin HAM (Hak Asasi Manusia) setiap warga negaranya dapat terlindungi. Tema tersebut diambil atas dasar kekerasan yang terjadi pada 18 Desember 2024 lalu. Red
